Laki laki indonesia menikah dengan perempuan barat tidak di sarankan dalam
hal medis, sedangkan wanita indonesia boleh menikah dengan pria barat,kenapa?
Beda rhesus darah
antara ibu dengan janin bisa berakibat fatal bagi janin. Sehingga penting
untuk mengenal rhesus darah.
Ada
tidaknya antigen (karbohidrat dan protein) dalam sel darah kita. Itulah yang membedakan rhesus positif dan rhesus
negatif. Disebut positif jika ada antigen dalam darah kita, dan bila tak ada
disebut rhesus negatif. Kabar baiknya, orang Indonesia yang termasuk ras Asia,
kebanyakan dengan rhesus positif. Di seluruh dunia ini, hanya sedikit orang yang memiliki rhesus negatif, sehingga bila memerlukan donor darah agak sulit. Rhesus negatif umumnya dijumpai pada orang-orang yang mempunyai garis keturunan Kaukasian (berkulit putih).
Menikah beda rhesus. Masalah akan timbul bila Anda memiliki rhesus negatif kemudian menikah dengan pria yang memiliki rhesus positif. Ketidak samaan ini bisa jadi cikal bakal ketidakcocokan rhesus yang sangat berbahaya bagi bayi. Kehadiran janin di tubuh ibu merupakan benda asing, apalagi jika rhesuf janin tidak sama dengan rhesus ibu. Secara alamiah tubuh bereaksi dengan merangsang sel darah merah berupa zat antibodi/antirhesus untuk melindungi tubuh ibu sekaligus melawan ‘benda sing’ tersebut (janin). Inilah yang menimbulkan anti rhesus (penghancuran sel arah merah) atau hemolitik. Kondisi ini dapat menyebabkan kematian janin dlam rahim, atau jika lahir menderita hati yang bengkak, anemia, kuning (jaundice), dan gagal jantung.
kebanyakan dengan rhesus positif. Di seluruh dunia ini, hanya sedikit orang yang memiliki rhesus negatif, sehingga bila memerlukan donor darah agak sulit. Rhesus negatif umumnya dijumpai pada orang-orang yang mempunyai garis keturunan Kaukasian (berkulit putih).
Menikah beda rhesus. Masalah akan timbul bila Anda memiliki rhesus negatif kemudian menikah dengan pria yang memiliki rhesus positif. Ketidak samaan ini bisa jadi cikal bakal ketidakcocokan rhesus yang sangat berbahaya bagi bayi. Kehadiran janin di tubuh ibu merupakan benda asing, apalagi jika rhesuf janin tidak sama dengan rhesus ibu. Secara alamiah tubuh bereaksi dengan merangsang sel darah merah berupa zat antibodi/antirhesus untuk melindungi tubuh ibu sekaligus melawan ‘benda sing’ tersebut (janin). Inilah yang menimbulkan anti rhesus (penghancuran sel arah merah) atau hemolitik. Kondisi ini dapat menyebabkan kematian janin dlam rahim, atau jika lahir menderita hati yang bengkak, anemia, kuning (jaundice), dan gagal jantung.
Bahaya
di Kehamilan Kedua. Perbedaan
rhesus antara ibu dan janin tak terlalu berbahaya pada kehamilan pertama.
Sebab, kemungkinan terbentuknya zat antirhesus atau antibodi pada kehamilan pertama
sangat kecil. Kalaupun sampai terbentuk, jumlahnya tidak banyak, sehingga bayi pertama
dapat lahir sehat. Pembentukan zat antirhesus baru benar-benar dimulai pada
saat proses persalinan (atau keguguran) kehamilan pertama.
Saat plasenta lepas, pembuluh-pembuluh darah yang menghubungkan dinding rahim
dengan plasenta juga putus. Akibatnya, sel-sel darah merah bayi dapat
masuk ke dalam jumlah yang lebih besar. Selanjutnya, 48-72 jam setelah
persalinan atau keguguran, tubuh ibu dirangsang lagi untk memproduksi zat
antibodi/antirhesus lebih banyak lagi. Kelak saat ibu mengandung lagi, zat
antibodi/antirhesus di tubuh ibu akan menembus plasenta dan menyerang sel darah
merah janin.
Produksi
antibodi ini sama seperti produksi antibodi pada umumnya bila ada zat asing
masuk dalam tubuh. Sekali ada makhluk asing yang sudah dikenali, maka antibodi
akanmelindungi ibu agar bila zat asing itu muncul kembali, tubuh ibu dapat
menyerang dan menghancurkannya. Proses ini terjadi demi keselamatan ibu sendiri.
Namun, kadar antibodi atau antirhesus pada setiap ibu tidak sama. Ada yang
rendah, ad ayang tinggi. Yang gawat, bila antibody kadarnya tinggi. Dalam
kondisi ini, janin harus dipantau dengan alat ultrasonografi. .Dokter akan
memanatu masalah pad apernapasan dan peredaran darah, cairan paru-paru, atau
pembesaran hati, yang merupakan gejala-gejala penderitaan bayiakibat
rendahnya sel darah merah. Kadang-kadang lalu diputuskan persalinan lebih dini,
Sejauh usia janin sudah cukup kuat untuk dibesarkan di luar rahim
Yang harus dilakukan:
1. Periksa kesehatan sebelummenikah.
anjuran "klasik" ini sangat berguna untuk kasus-kasus penyait genetik
seperti ini. namun bila sebelum menikah And adan pasangan tidak melakukan
pemeriksaan kesehatan darah, termasuk rhesus, lakukan segera
saat hamil.
2. Bila rhesus darah Anda beda dengan suami,
dokter bisa memberikan tindakan pencegahan terbentuknya zat antirheus dengan
obat anti-Rhogama globulin (RhoGAM) atau Rh Immunuglobulin. RhoGAM disuntikkan
pad ausia kehamilan 28 minggu dan saat persalinan.
3. Bila ibu mempunyai rheusu negatif, atau
ketidakcocokan golongan daran antara janin dan ibu baru diketahui usia
peraslinan, suntikan RhoGAM untuk ibu sebaiknya diberikan dalam waktu maksimal
72 jam setelah persalinan. rhoGAM efektif hanya berlangsung 12 minggu, sehingga
setelah lewat masa tersebut Anda harus mendapat suntikan kembali agar kehamilan berikutnya
tidak bermasalah.
Peta rhesus janin.
Ayah Rh +
|
Ayah Rh -
|
|
Ibu Rh +
|
Janin Rh +
Tidak
bermasalah
|
Janian Rh
+
Tidak
bermasalah.
|
Ibu Rh -
|
Janin Rh +
Akan
timbul masalah karena beda dengan ibu.
|
Janin Rh –
Tidak
bermasalah.
|
Wanita indonesia sebagian besar di perbolehkan menikah dengan pria orang
barat (ras kaukosoid) karena rhesus positif ( yang dimiliki wanita kebanyakan
di indonesia ) dominan terhadap rhesus negatif pria kaukosoid. Rhesus positif
memiliki sifat dominan terhadap rhesusu negatif
Sebaliknya Pria indonesia yang memiliki rhesus positif tidak di sarankan
menikah dengan ras kaukosoid karena bisa membahayakan janin dari si ibu yang
mempunyai rhesus negatif
Perlu di ingat bahwa tidak semua orang Indonesia memiliki rhesus positif
More info klik disini http://www.rhnegativeregistry.com/Rh_Negative_Mother_Pregnancy_RhoGAM_Anti_D_HDN.html?fb_17937638_anch=17937670
Tidak ada komentar:
Posting Komentar