pasang iklan HUB 085750149400

Affiliate

Minggu, 08 Mei 2016

TABEL PERBEDAN KANKER SERVIKS, SERVITIS DAN POLIP ADENOMA SERVIKS

Kanker Serviks
Servisitis
Polip Adenoma Serviks
1.    Perdarahan
a.       Bercak atau perdarahan di luar masa haid, setelah berhubungan seksual atau setelah masa menopouse.

b.      Peradarahan spontan dan nyeri panggul jika tumor sudah membesar dan metastase ke jaringan sekitar.

2.Sekret atau cairan abnormal
a.       Bau menyengat dan tidak enak.

3.    Massa di daerah uterus dan vagina . Besanya sesuai stadium.
a.       Massa keras tidakberaturan.

4.    Gejala Lain
a.       anoreksia, penurunan berat badan dan anemia.fraktur tulang


1.      Perdarahan.
a.       inflamasi, lesi ulseratif, cacat atau sekret dari leher rahim. Perdarahan minimal.

2.      Sekret atau cairan abnormal
a.       Flour hebat dan banyak. berangsung lama
Warna putih abu2  kental atau purulen dan berbau.

3.      Tidak ada massa.

4.      Gejala-gejala non spesifik seperti dispareuni (nyeri saat senggama), nyeri punggung, rasa berat di panggul dan gangguan kemih.

1.      Perdarahan .
a.       Perdarahan di luar siklus menstruasi, Perdarahan setelah koitus, Perdarahan setelah menopause,

2.      Sekret atau cairan abnormal.
a.       Cairan keputihan abnormal berlebihan.

3.      Massa   
a.       Tampak sebagai massa kecil, merah, dan tampak seperti jari yang keluar melalui kanal serviks dan biasanya berukuran panjang 1-2 cm dandiameter 0,5-1 cm.
b.      Umumnya, polip ini teraba lunak bila dilakukan pemeriksaan menggunakan jari.






Rabu, 01 Juli 2015

Mekanisme Bersin

Bersin merupakan ekspirasi penuh dan tiba- tiba melewati rongga hidung dan terkadnag sedikit melewati mulut. Bersin adalah respon tubuh yang dilakukan oleh membran hidung ketika mendeteksi adanya irritan, bakteri dan kelebihan cairan yang masuk ke dalam hidung, sehingga membersihkan rongga hidung tersebut.
Refleks bersin
Refleks bersin dapat dipicu oleh rangsangan yang ringan sekalipun, pada lapisan hidung. Ketika dirangsang, reseptor di lapisan  hidung mengirimkan impuls melalui saraf kranial kelima (CN V / saraf trigeminal) ke pusat bersin di medula. Hal ini memicu refleks bersin yang mirip dengan refleks batuk, dengan perbedaan adalah bahwa udara dipaksa keluar terutama melalui hidung dengan menekan uvula.

Selasa, 02 September 2014

EMPAT MAKANAN PILIHAN SEBELUM TIDUR



1.  White Meat Protein ( daging putih)
Daging putih  merupakan hewan sumber protein seperti ayam dan kalkun serta telur -yakni pilihan terbaik makanan ( daging) sebelum ada tidur.Pencernaan protein yang lambat akan memberikan pelepasan asam amino yang berkelanjutan ,meningkatka rasa kenyang, meningkatkan metabolisme dan meragsang tuuh anda untuk mengeluarkan sekresi glukagon.Ayam kalkun mengandung konsentrasi asam amino triptofan tinggi,yang dapat membuat tidur anda nyenyak dengan efek relaksasi da kantuk.
kenapa bukan daging merar( kaming,sapi,domba dll)? berdasarkan penelitian di australia daging merah dapat meningkatkan respon insulin yang lebih tinggi dari pada pasta.dan bukan opsi yang terbaik buat anda..kenapa..kit
Hemofilia
Hemofilia berasal dari bahasa Yunani Kuno, yang terdiri dari dua kata yaitu haima yang berarti darah dan philia yang berarti cinta atau kasih sayang.
Hemofilia adalah suatu penyakit yang diturunkan, yang artinya diturunkan dari ibu kepada anaknya pada saat anak tersebut dilahirkan.
Darah pada seorang penderita hemofilia tidak dapat membeku dengan sendirinya secara normal. Proses pembekuan darah pada seorang penderita hemofilia tidak secepat dan sebanyak orang lain yang normal. Ia akan lebih banyak membutuhkan waktu untuk proses pembekuan darahnya.
Penderita hemofilia kebanyakan mengalami gangguan perdarahan di bawah kulit; seperti luka memar jika sedikit mengalami benturan, atau luka memar timbul dengan sendirinya jika penderita telah melakukan aktifitas yang berat; pembengkakan pada persendian, seperti lulut, pergelangan kaki atau siku tangan. Penderitaan para penderita hemofilia dapat membahayakan jiwanya jika perdarahan terjadi pada bagian organ tubuh yang vital seperti perdarahan pada otak.

Hemofilia A dan B
Hemofilia terbagi atas dua jenis, yaitu :
- Hemofilia A; yang dikenal juga dengan nama :
  - Hemofilia Klasik; karena jenis hemofilia ini adalah yang paling banyak kekurangan faktor pembekuan pada darah.
- Hemofilia kekurangan Factor VIII; terjadi karena kekurangan faktor 8 (Factor VIII) protein pada darah yang menyebabkan masalah pada proses pembekuan darah.

 
- Hemofilia B; yang dikenal juga dengan nama :
  - Christmas Disease; karena di temukan untuk pertama kalinya pada seorang bernama Steven Christmas asal Kanada
- Hemofilia kekurangan Factor IX; terjadi karena kekurangan faktor 9 (Factor IX) protein pada darah yang menyebabkan masalah pada proses pembekuan darah.


Bagaimana ganguan pembekuan darah itu dapat terjadi?
Gangguan itu dapat terjadi karena jumlah pembeku darah jenis tertentu kurang dari jumlah normal, bahkan hampir tidak ada. Perbedaan proses pembekuan darah yang terjadi antara orang normal (Gambar 1) dengan penderita hemofilia (Gambar 2). Gambar 1 dan Gambar 2 menunjukkan pembuluh darah yang terluka di dalam darah tersebut terdapat faktor-faktor pembeku yaitu zat yang berperan dalam menghentukan perdarahan.
  a. Ketika mengalami perdarahan berarti terjadi luka pada pembuluh darah (yaitu saluran tempat darah mengalir keseluruh tubuh), lalu darah keluar dari pembuluh.
b. Pembuluh darah mengerut/ mengecil.
c. Keping darah (trombosit) akan menutup luka pada pembuluh.
d. Faktor-faktor pembeku da-rah bekerja membuat anyaman (benang - benang fibrin) yang akan menutup luka sehingga darah berhenti mengalir keluar pembuluh.

Gambar 1
 
a. Ketika mengalami perdarahan berarti terjadi luka pada pembuluh darah (yaitu saluran tempat darah mengalir keseluruh tubuh), lalu darah keluar dari pembuluh.
b. Pembuluh darah mengerut/ mengecil.
c. Keping darah (trombosit) akan menutup luka pada pembuluh.
d. Kekurangan jumlah factor pembeku darah tertentu, mengakibatkan anyaman penutup luka tidak terbentuk sempurna, sehingga darah tidak berhenti mengalir keluar pembuluh.

Gambar 2

Seberapa banyak penderita hemofilia ditemukan ?
Hemofilia A atau B adalah suatu penyakit yang jarang ditemukan. Hemofilia A terjadi sekurang - kurangnya 1 di antara 10.000 orang. Hemofilia B lebih jarang ditemukan, yaitu 1 di antara 50.000 orang.

Siapa saja yang dapat mengalami hemofilia ?
Hemofilia tidak mengenal ras, perbedaan warna kulit atau suku bangsa.
Hemofilia paling banyak di derita hanya pada pria. Wanita akan benar-benar mengalami hemofilia jika ayahnya adalah seorang hemofilia dan ibunya adalah pemabawa sifat (carrier). Dan ini sangat jarang terjadi. (Lihat penurunan Hemofilia)
Sebagai penyakit yang di turunkan, orang akan terkena hemofilia sejak ia dilahirkan, akan tetapi pada kenyataannya hemofilia selalu terditeksi di tahun pertama kelahirannya.

Tingkatan Hemofilia
Hemofilia A dan B dapat di golongkan dalam 3 tingkatan, yaitu :
 Klasifikasi Kadar Faktor VII dan Faktor IX di dalam darah
 Berat Kurang dari 1% dari jumlah normalnya
 Sedang 1% - 5% dari jumlah normalnya
 Ringan 5% - 30% dari jumlah normalnya


Penderita hemofilia parah/berat yang hanya memiliki kadar faktor VIII atau faktor IX kurang dari 1% dari jumlah normal di dalam darahnya, dapat mengalami beberapa kali perdarahan dalam sebulan. Kadang - kadang perdarahan terjadi begitu saja tanpa sebab yang jelas.
Penderita hemofilia sedang lebih jarang mengalami perdarahan dibandingkan hemofilia berat. Perdarahan kadang terjadi akibat aktivitas tubuh yang terlalu berat, seperti olah raga yang berlebihan.
Penderita hemofilia ringan lebih jarang mengalami perdarahan. Mereka mengalami masalah perdarahan hanya dalam situasi tertentu, seperti operasi, cabut gigi atau mangalami luka yang serius. Wanita hemofilia ringan mungkin akan pengalami perdarahan lebih pada saat mengalami menstruasi.
Gejala dan Pengobatan Hemofilia
Gejala yang mudah dikenali adalah bila terjadi luka yang menyebabkan sobeknya kulit permukaan tubuh, maka darah akan terus mengalir dan memerlukan waktu berhari-hari untuk membeku. Bila luka terjadi di bawah kulit karena terbentur, maka akan timbul memar/ lebam kebiruan disertai rasa nyeri yang hebat pada bagian tersebut. Perdarahan yang berulang-ulang pada persendian akan menyebabkan kerusakan pada sendi sehingga pergerakan jadi terbatas (kaku), selain itu terjadi pula kelemahan pada otot di sekitar sendi tersebut.
Gejala akut yang dialami penderita Hemofilia adalah sulit menghentikan perdarahan, kaku sendi, tubuh membengkak, muncul rasa panas dan nyeri pascaperdarahan, Sedangkan pada gejala kronis, penderita mengalami kerusakan jaringan persendian permanen akibat peradangan parah, perubahan bentuk sendi dan pergeseran sendi, penyusutan otot sekitar sendi hingga penurunan kemampuan motorik penderita dan gejala lainnya. Hemofilia dapat membahayakan jiwa penderitanya jika perdarahan terjadi pada bagian organ tubuh yang vital seperti perdarahan pada otak.
* Apabila terjadi benturan pada tubuh akan mengakibatkan kebiru-biruan (pendarahan dibawah kulit)
* Apabila terjadi pendarahan di kulit luar maka pendarahan tidak dapat berhenti.
* Pendarahan dalam kulit sering terjadi pada persendian seperti siku tangan, lutut kaki sehingga mengakibatkan rasa nyeri yang hebat.
Bagi mereka yang memiliki gejala-gejala tersebut, disarankan segera melakukan tes darah untuk mendapat kepastian penyakit dan pengobatannya. Pemberian transfusi rutin berupa kriopresipitat-AHF atau Recombinant Factor VIII untuk penderita Hemofilia A dan plasma beku segar untuk penderita hemofilia B. Terapi lainnya adalah pemberian obat melalui injeksi. Baik obat maupun transfusi harus diberikan pada penderita secara rutin setiap 7-10 hari. Tanpa pengobatan yang baik, hanya sedikit penderita yang mampu bertahan hingga usia dewasa. Karena itulah kebanyakan penderita hemofilia meninggal dunia pada usia dini.
Bila terjadi pendarahan/ luka pada penderita Hemofilia pengobatan definitif yang bisa dilakukan adalah dengan metode RICE, singkatan dari Rest, Ice, Compression, dan Elevation.
- Rest. Penderita harus senantiasa beristirahat, jangan banyak melakukan kegiatan yang sifatnya kontak fisik.
- Ice. Jika terjadi luka segera perdarahan itu dibekukan dengan mengkompresnya dengan es.
- Compression. Dalam hal ini, luka itu juga harus dibebat atau dibalut dengan perban.
- Elevation. Berbaring dan meninggikan luka tersebut lebih tinggi dari posisi jantung.
Ada dua cara pengobatan Hemofilia, Pertama, terapi on demand yaitu terapi saat terjadi perdarahan menggunakan infus produk untuk menggantikan faktor pembekuan. Sedangkan yang kedua profilaksis adalah infus faktor ke delapan secara rutin untuk mempertahankan kadar minimum faktor VIII/IX dengan kadar konsentrasi untuk mencegah sebagian besar perdarahan
Perawatan bagi penderita Hemofilia
Penderita hemofilia juga harus rajin melakukan perawatan dan pemeriksaan kesehatan gigi dan gusi secara rutin. Untuk pemeriksaan gigi dan gusi, dilakukan minimal 6 bulan sekali, karena kalau giginya bermasalah misal harus dicabut, tentunya dapat menimbulkan perdarahan. Selain itu penderita Hemofilia sedapat mungkin menghindari penggunaan aspirin karena dapat meningkatkan perdarahan dan jangan sembarang mengonsumsi obat-obatan. Untuk pelaksanaan operasi ringan hingga berat bagi penderita hemofila harus melalui konsultasi dokter.
Mengonsumsi makanan atau minuman yang sehat dan menjaga berat tubuh agar tidak berlebihan. Karena berat badan berlebih dapat mengakibatkan perdarahan pada sendi-sendi di bagian kaki (terutama pada kasus hemofilia berat). Olahraga secara teratur untuk menjaga otot dan sendi tetap kuat dan untuk kesehatan tubuh. Kondisi fisik yang baik dapat mengurangi jumlah masa perdarahan.

Sumber : http://www.hemofilia.or.id


Senin, 25 November 2013

Urethritis

Urethritis
Urethritis adalah peradangan pada uretra atau saluran kencing.
Penyebab
Penyakit Urethritis ini bisa disebabkan oleh oleh bakteri dan virus, diantara bakteri penyebab urethritis ini yaitu bakteri E coli, selain itu juga beberapa penyakit menular seksual seperti chlamydia, gonore bisa  menjadi penyebab timbulnya urethritis ini. Sedangkan yang di sebabkan oleh virus yaitu herpes simplex dan cytomegalovirus.

Selain bakteri dan virus, penyakit urethritis ini juga bisa disebabkan karena cedera, cedera karena sensitif terhadap bahan kimia yang digunakan pada spermisida atau jeli kontrasepsi

Anamnesis Yang di Perlukan Pada Passien Demam

Anamnesis
Identitas Pasien
-          Nama
-          Usia
-          Alamat
-          Status perkawinan
-          Pekerjaan
-          Riwayat pedidikan terakhir
Keluhan Pasien ( sekarang)
-          Keluhan utama
-          Onset dan durasi

Tatalaksana Demam dengue

Tatalaksana
Demam dengue
Pasien DD dapat berobat jalan, tidak perlu dirawat. Pada fase demam pasien
Dianjurkan

·      Tirah baring, selama masih demam.
·      Obat antipiretik atau kompres hangat diberikan apabila diperlukan.
·      Untuk menurunkan suhu menjadi < 39°C, dianjurkan pemberian parasetamol. Asetosal/ salisilat tidak dianjurkan (indikasi kontra) oleh karena dapat meyebabkan gastritis, perdarahan, atau asidosis.
·      Dianjurkan pemberian cairan danelektrolit per oral, jus buah, sirop, susu, disamping air putih, dianjurkan paling sedikit diberikan selama 2 hari.
·      Monitor suhu, jumlah trombosit danhematokrit sampai fase konvalesen.